Cinta Produk Indonesia: Agustus 2009|ayo bangkit indonesia

Visitor

hit counter

Sabtu, 22 Agustus 2009

SMADAV Antivirus karya anak bangsa


SmadAV adalah salah satu antivirus buatan anak negeri. Antivirus ini dikembangkan oleh beberapa orang di antaranya adalah Zainuddin Nafarin (pendiri).luar biasanya antivirus ini dibuat saat ia masih menggunakan seragam putih abu-abu, klo gak salah ia sekarang lagi melanjutkan kuliah diyogyakarta,dan ia juga pernah menjuarai olimpiade matematika.

Nama smadav diambil dari nama singkatan sekolahnya Smada=SMA 2 kota palangkaraya didaerah kalimantan tengah. sedangkan AV tentunya singkatan dari antivirus.

Pertama sekali kenal ini antivirus saya dapat rekomendasi dari www.tabloidinternet.com , seketika masalah virus yang meradang dikomputer pribadi langsung lenyap seketika. Memang antivirus ini adalah tuan rumah dinegerinya sehingga ia lebih mengenal antivirus lokal,apalagi jika dipadankan dengan antivirus asing lainnya hasilnya aan luar biasa.

Antivirus lokal tak berbayar ini dispesialisasikan untuk mengatasi virus-virus lokal ataupun mancanegara yang merajalela di Indonesia. Dengan engine antivirus spesial dan ditambahkan dengan algoritma heuristik diklaim dapat membasmi varian virus baik varian lama ataupun terbaru yang belum ada di database SmadAV dapat dideteksi dengan mudah.
Misi utama Smadav adalah untuk membuat punah virus lokal yang memang tergolong virus lemah dan mudah sekali dibasmi dengan sifat umumnya yang hampir semuanya sama. Dan juga untuk virus impor, Smadav tidak kalah kualitasnya dengan antivirus impor untuk mencegah masuknya virus ke komputer. Saat ini Smadav 2009 sudah mengenali lebih dari 2000 virus. 700 virus sudah ada di database dan kebanyakan yang lainnya dikenali lewat teknik heuristik dan kecerdasan Smadav mendeteksi semua program yang mempunyai karakter mirip virus.

Untuk mendapatkan antivirus lokal secara gratis ini bisa langsung download disini

Selanjutnya...

Rabu, 19 Agustus 2009

Bangkit dari Jajahan Produk Asing

Indonesia kini telah berumur 64 tahun,sebuah kemerdekaan yang tidak gratis diperoleh, melainkan oleh darah dan air mata para pejuang dari para penjajah.

Kini penjajah memang telah lama pergi dari negeri ini membawa serta senjata, serta amunisinya pulang ke asalnya.

Tapi kita harus sadar bahwa sebenarnya mereka telah datang kembali, masuk ke negri ini, masuk kedalam rumah-rumah kita, atau mungkin saat ini sedang masuk kedalam perut kamu.

Penjajah itu datang tidak lagi membawa pedang dan senapan, penjajah itu datang membawa produk dari negerinya masuk kedalam rumah-rumah, dan bahkan hingga keperut kita. Siapa yang terjajah?

Tak terasa semakin lama dan semakin banyak kita menikmati produk asing, sehingga benar-benar melupakan produk lokal asli bangsa sendiri. Setelah produk asing tersebut masuk kerumah anda maka keuntungannya pergi keluar negeri ini.klo saja yang kita konsumsi produk lokal maka keuntungannya untuk kita juga.

Tidak terasa memang dijajah oleh produk asing terasa seperti dimanjakan,hingga mungkin suatu saat kita tersadar sudah ketergantungan.

Kita pasti bisa bikin produk yang berkualitas. Jangan mau kalah dari Malaysia yang memiliki mobil nasional,bahkan mobil itu sudah banyak terdapat dinegeri ini, jangan mau kalah sama India, dengan motor Apache dan Bajaj yang bukan barang aneh kalo lewat depan rumah.Jangan sampai kita harus mengimpor beras dan gula dari negara tetangga, masa negara yang begitu luas,subur(gemah ripah lo jinawi).kok harus impor gula..lucu kan?

tetap semangat, Tumbuhkan keyakinan bahwa produk indonesia juga berkualitas dan tentunya gunakan selalu produk asli indonesia

MERDEKA!!

Selanjutnya...

Sabtu, 15 Agustus 2009

Teh Tong Tji Produk Lokal Kualitas Nomor Satu

Saya merupakan penggemar teh, this my favourite drink. Baik teh hangat untuk memberikan energi saat pagi dan memberikan kehangatan disaat malam, segarnya es teh manis disiang hari menjadi pelepas dahaga.every where every time lah. Diawalnya saat paling tidak suka dengan the celup, dikarenakan rasanya yang biasa saja, saat diseduh hanya lebih dominan rasa gula yang membedakan hanya warnya saja yang terlihat kuning kecoklatan, saat itu saya selalu minta dibuatkan teh tubruk kepada ibu saya, walupun sedikit repot harus diseduh dan disaring dulu.

Saat beraktifitas ditempat kerja sepertinya ritual minum the tubruk ditempat kerja tidak lagi praktis, pertama kali mengenal teh Tong Tji celup dari rekan kerja saya. Saya pikir rasanya akan sama saja dengan teh celup yg lainnya ditambah lagi warna air teh yg lebih pucat(selidik punya selidik, pucetnya itu dikarenakan teh ini tanpa pewarna buatan,emang ada ya yg pake pewarna?baru tau dia)dan juga namanya yang terdengar aneh ditelinga saat pertama kali mendengar. Saat ditawarkan olehnya, lantas saya mencobanya… oooh ternyata sungguh-sungguh nikmat sekali, selain aromanya yang memberikan efek terapi ketenangan, ada rasa sepet-sepet(pahit)nya yang pas dipadukan dengan gula pasir putih(saran saya selalu gunakan gula yg putih jangan yg kekuningan karena akan mempengaruhi taste)dengan takaran secukupnya.Semenjak itu lagi dan lagi….

Diatas adalah testimoni jujur dari diri saya pribadi, bukannya sebuah iklan komersil. Saya hanya ingin berbagi pengalaman dengan yang lainnya karena produk teh ini memang layak dicoba.oce selamat mencoba ya!

Ini sekilas cerita mengenai The Tong Tji, Perusahaan ini berdiri sejak 71 tahun silam oleh Tan See Giam, Ia meraciknya dari pucuk daun the pilihan dan bunga melati asli, tanpa zat pengawet dan pewarna.Selain itu Tong Tji pun mengedepankan kesehatan dalam setiap produknya. Lantaran, The Tong Tji mempunyai kadar Cathecin yang tinggi sebagai zat anti oksidan yang sangat bermanfaat untuk menangkal radikal bebas atau zat polutan.

Majalah SWA telah menganugerahi produk ini sebagai “Top 250 Indonesia Original Brands”.Berkat komitmen mutu perusahaan asal tegal the berlambang dua burung itu mampu digemari oleh masyarakat secara turun temurun, saat saya kepekalongan setahun yang lalu nggak menyangka ternyata merk teh ini dipajang hampir disetiap rumah makan.luar biasa.Komitmen Tong Tji dibuktikan saat tahun 1998, kala itu harga bahan baku teh melonjak tajam, daya beli masyarakat menurun. Akibatnya banyak produsen teh menurunkan kualitasnya tapi tidak dengan perusahaan ini, artinya Tong Tji tidak pernah toleransi atas kualiitas tehnya(karena rasa nggak bias bohong),kendati harganya harus sedikit menyesuaikan.
Selainn kemasan seduh atau tabur, mulai tahun 1990 Tong Tji sudah tersedia dalam bentuk celup, teh ini sekarang tidak lagi sulit ditemukan, karena sudah banyak tersedia baik minimarket atau supermarket.

Saran gw klo mo comment, lebih baik coba dulu deh..

Selanjutnya...

Sabtu, 01 Agustus 2009

Jamu Sido Muncul Produk Berkualitas Asli Indonesia



Merupakan salah satu produk asli indonesia yang masuk ke dalam jajaran Top 250 indonesia Original Brands hasil riset majalah SWA pada tahun 2009.Ditengah iklim bisnis yang makin memanas ternyata
masih banyak produk indonesia yang menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Dengan ini seharusnya
bangsa indonesia harus bebesar hati karena ternyata masih banyak produk asli indonesia yang
sangat sukses dipasaran.Produk ini bukan lagi hanya bisa diperoleh di toko jamu,warung-warung, atau penjaja di terminal tetapi telah memasuki pasar modern minimarket maupun supermarket.luar biasa

PT. SidoMuncul bermula dari sebuah industri rumah tangga pada tahun 1940, dikelola oleh Ibu Rahkmat Sulistio di Yogyakarta, dan dibantu oleh tiga orang karyawan. Banyaknya permintaan terhadap kemasan jamu yang lebih praktis, mendorong beliau memproduksi jamu dalam bentuk yang praktis (serbuk),

Sido Muncul sadar akan potensi tanaman indonesia yang
alami dan berlimpah, oleh karena itu sido muncul memantapkan diri dalam memproduksi obat-obatan alam.seluruh proses produksi dijalankan berdasarkan SOP sesuai dengan Stndar Cara Pembbuatan obat yang baik(CPOB)-setara farmasi.

Sido muncul seperti ingin berupaya menghadirkan produk-produk berkelas yang aman dan berkhasiat.Jeli melihat peluang, dengan memanfaatkan hasil bumi asli indonesia.Sebuah Produk hasil karya bangsa yang patut dibanggakan

Selanjutnya...